Cari Blog Ini

Kamis, 04 April 2013

Bekerja Bukan Penyebab dari Bayi Lahir Prematur

TEMPO.CO - Perempuan hamil yang tetap bekerja terbukti tidak berisiko bayinya akan lahir prematur atau lahir dengan bobot rendah. Sebuah studi dari Universitas Minesota menemukan, bekerja tak menyebabkan bayi lahir dengan bobot ringan atau lahir prematur.

Penelitian ini mengkaji data dari hampir dari 1.600 wanita yang melahirkan pada 2005. Beberapa perempuan pekerja full-time atau paruh waktu saat hamil, sementara yang lain tidak bekerja selama kehamilan mereka.

Hasilnya, ternyata tidak ada perbedaan dalam tingkat kelahiran prematur atau rendah berat lahir bayi antara perempuan yang bekerja atau tinggal di rumah saat hamil.  Namun, faktor risiko yang diketahui, seperti ras tetap sangat terkait dengan kelahiran prematur dan lahir dengan bobot rendah.

Penelitian yang diterbitkan secara online dalam jurnal Women's Health Issues ini menilai perlunya kebijakan yang bisa memberikan pilihan perempuan yang agar tetap
mendapatkan hasil kelahiran yang baik.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara karakteristik pekerjaan tertentu, seperti tenaga kerja fisik yang berat dan jam kerja yang panjang, dan hasil kelahiran yang merugikan, tetapi sering gagal untuk memisahkan pilihan kerja wanita dengan kelahirannya," kata pemimpin studi Katy Backes Kozhimannil.

Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa yang jadi masalah bukanlah boleh atau tidak seorang wanita bekerja saat hamil. "Melainkan lebih pada karakteristik pekerjaan, terutama yang diketahui meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat lahir rendah," kata Kozhimannil. "Temuan kami juga menegaskan kembali pentingnya dialog kebijakan tentang tantangan yang dihadapi oleh pekerja perempuan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar