Cari Blog Ini

Kamis, 11 April 2013

Lebih Efektif Vasektomi atau Tubektomi?

Reko blog's - Tanya : Saya wanita berumur 28 tahun dan akan mempunyai anak ke-3. Saya dan suami ingin melakukan sterilisasi mengingat kondisi kami yang sangat subur. Yang mau saya tanyakan :

1. Lebih baik saya atau suami saya yang disterilkan?

2. Apa dampak pada kami bila disterilkan (secara kesehatan)? Dengar-dengar kalau saya yang steril, kekebalan tubuh saya akan berkurang serta bisa pendarahan, sedangkan pada suami saya risikonya terkena impotensi. Secara emosional atau psikis, kami sudah siap, cuman secara medis kami belum tahu dampaknya.

3. Apakah saat sudah steril ada kemungkinan hamil lagi? Kami benar-benar tidak mau punya anak lagi karena menurut kami tiga anak sudah sangat banyak.Rosi, 28 tahun.

Jawab : Dear Rosi,

1. Keputusan mengenai hal ini diserahkan sepenuhnya kepada Anda dan pasangan. Apabila keduanya memang sudah memiliki tekad dan niat yang bulat untuk tidak memiliki anak lagi, maka salah satu dari metode kontrasepsi mantap dapat dilakukan. Secara medis, metode kontrasepsi sterilisasi pria (vasektomi) lebih mudah dilakukan dan memiliki risiko komplikasi yang lebih sedikit atau lebih rendah daripada metode kontrasepsi sterilisasi pada wanita (tubektomi).

2. Hal yang Anda dengar tersebut tidak benar dan hanya merupakan mitos saja. Tidak terdapat studi medis yang menyimpulkan hal-hal tersebut. Komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi sterilisasi adalah nyeri paska operasi, infeksi, luka atau cedera pada saluran kemih, atau penyesalan psikologis akibat keinginan pasien yang ternyata masih ingin memiliki anak lagi. Kemungkinan terjadinya kehamilan masih ada, namun sangat kecil. Kemungkinan hamil kembali kira-kira 0,1% pada tindakan vasektomi dan 0,1%-0,8% pada tindakan tubektomi.

Demikian, semoga membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar