Cari Blog Ini

Senin, 08 April 2013

Hubungan Antara Seks dan Penyakit Kelamin

Reko blog's - Terbukti, secara medis melakukan hubungan seks dapat menyehatkan tubuh dan menyegarkan jiwa, menjadikan pikiran tenang. Namun, hubungan seks dengan perlakuan yang tidak tepat dapat mendatangkan penyakit yakni penyakit kelamin. Penyakit yang menakutkan dan sangat berbahaya, mengancam kehidupan manusia itu sendiri.

Hubungan seks dalam ajaran agama (Islam) sangat dianjurkan dan bahkan sebagai kebutuhan dasar manusia, akan tetapi harus sesuai dengan peraturan Allah SWT yang disampaikan lewar Nabi Muhammad.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 223 yang artinya, “Isteri-isteri kamu adalah ladang untuk bercocok tanam bagimu maka datangilah lahan bercocok tanammu itu dengan cara yang kau sukai”

Firman Allah SWT ini memberikan kebebasan kepada manusia untuk berhubungan seks akan tetapi tidak bebas sebebas bebasnya tanpa aturan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Besar Muhammad SAW tentang cara atau posisi berhubungan seks yang mana saja diperbolehkan oleh ajaran agama (Islam). Allah SWT memberikan kebebasan cara atau posisi gaya, asalkan pada kemaluannya atau kelamin dan tidak boleh berhubungan seks atau mensetubuhi dubur.

Nabi Besar Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan HR. Tarmizi dari Abu Abbas, “Setubuhilah istrimu dari depan atau dari belakang tetapi hindarilah di dubur dan ketika sedang haid” Tegasnya dalam ajaran agama (Islam), bersetubuh lewat dubur, atau anal sex tidak dibolehkan atau diharamkan sebagaimana Sabda Rasulullah diriwayatkan HR Abu Dawud dan An-Nasa’I dari Abu Hurairah, ”Terkutuklah orang yang menyetubuhi istri dari duburnya”

Jangan salahkan ajaran agama (Islam) mengharamkan anal seks dan ajaran agama (Islam)
menghalalkan yang berbagai cara, gaya atau posisi berhubungan seks dan bahkan berhubungan seks yang benar menurut ajaran agama (Islam) mendapat pahala sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan HR Muslim, “Da apabila engkau mensetubuhi istrimu, maka engkau mendapat pahala apabila ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal ia akan mendapatkan pahala”

Ajaran agama (Islam) melarang seorang lelaki berhubungan seks dengan lelaki (gay) atau lelaki yang berhubungan seks dengan dubur wanita. Pengharaman hubungan seks dalam ajaran agama (Islam) ini telah ada enam ratus tahun atau enam abad lalu bila dilihat secara medis ternyata selaras, serasi dan sesuai.

Kanker dan Tumor
Kini penyakit kelamin sudah pada tahap mengkhawatirkan dan itu dapat diatasi dengan melakukan hubungan seks yang baik, benar dan aman menurut ajaran agama dan medis. Jika ajaran agama (Islam) mengharamkan hubungan perilaku anal seks maka secara medis berdasarkan penelitian tahun 2004 oleh American Cancer Society menunjukkan wanita yang melakukan anal seks akan mengalami resiko dua kali lebih besar menderita kanker anal atau kanker dubur, kemungkinan besar karena penularan Human Papilloma Virus (HPV) dan berpeluang besar terkena kanker rahim apabila setelah melakukan anal seks kemudian dilanjutkan melakukan hubungan seks lewat vagina sehingga HPV masuk ke saluran serviks.

Berdasarkan sumber dari “What Are The Risks of Heterosexual Anal Sex?”. 2009. Cecil Adams. Creativeloafig.com “Changing Trends in Sexual Behavior May Explain Rising Incidence of Anal Cancer Among American Men and Women”. 2004. Fred Hutchinson’s Cancer Research Center. Fhcrc.org yang penulis kutip menyebutkan resiko anal seks yang diteliti tahun 1993, diikuti 40 pria gay reseptif (melakukan anal seks) terbukti 14 dari 40 gay itu mengalami inkontinensi anal. Artinya, tidak bisa mengendalikan pengeluaran feses (tinja) karena pengurangan kepekaan saraf-saraf dubur.

Hal yang hampir sama terjadi bila kita lihat hasil penelitian dan studi dari Fred Hutchinson Cancer Research Center yang dilakukan Lisa G. Johnson, Ph.D, menemukan bahwa kanker anal meningkat sangat drastis selama 30 tahun terakhir, naik 160% pada pria dan 78% pada wanita.

Penelitian itu menyebutkan meningkatnya angka kanker anal akibat adanya perubahan trend dalam perilaku seks. Penelitian menemukan bahaya perilaku anal seks sebab rektum dalam dubur tidak memproduksi lubrikan alami seperti vagina sehingga penis berisiko besar merobek dinding rektum atau sphincter. Apabila dinding rektum robek akan mengakibatkan peritonitis dan membuat bakter-bakteri fekal (kotoran) ke dalam perut.

Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan Janet Daling, Ph.D berhasil menguji keberadaan Human Papilloma Virus (HPV) pada darah dan jaringan tumor. HPV adalah virus yang banyak ditularkan secara seksual selain HIV. Ternyata, berbagai faktor gaya hidup terutama perilaku anal seks.

Penelitinya menemukan 88% tumor anal positif disebabkan HPV DNA, tanpa memandang jenis kelamin dan orientasi seksual penderita.

Dari jumlah itu ada 73% positif terhadap strain HPV-16 dan 7% positif terhadap strain HPV-18. Kedua strain HPV itu terlibat dalam pembentukan kanker rahim maka kesimpulannya wanita yang melakukan anal seks beresiko tinggi terkena kanker rahim.

Dari hasil penelitian para pakar medis ini terbukti bahaya perilaku anal seks sangat besar yakni kanker rahim, tumor dan HIV maka ajaran agama (Islam) melarang berhubungan seks anal sangat tepat.

Hubungan seks dianjurkan dan bahkan berpahala akan tetapi harus tepat dan benar. Apa bila tidak maka hubungan seks dapat mendatangkan penyakit kelamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar